Berita Trending

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 183

 


Oleh: Adi Tahir Nugraha

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُÙˆْÙ†َۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu sahaum (berpuasa) sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183)

Kewajiban shaum (puasa) tidak hanya menjadi kewajiban bagi nabi Muhammad dan umatnya. Sebagaimana dalam ayat di atas menunjukkan adanya aktifitas shaum bagi umat terdahulu. Penyebutan orang terdahulu yang melaksanakan shaum dimaksudkan untuk memberikan sugesti agar orang-orang beriman pada masa selanjutnya saat malaksanakan shaum tidak merasa berat dan sendirian.

Ayat ini juga dibuka oleh ungkapan ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا menunjukkan ayat madaniyah sekaligus ayat yang harus mendapat perhatian karena setelah lafadz tersebut selanjutnya akan ditemukan informasi penting apakah berkaitan dengan perintah atau larangan. Bahkan Ibnu Mas’ud mengatakan jika mendapati ayat yang demikian maka harus betul-betul dipahami apa yang dikehendaki oleh Allah dalam ayat tersebut.

Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ kalimat ini menurut Abdullah Sirajudin Al Husaini menunjukkan syari’at secara umum yang memiliki implikasi hukum yang sama yaitu wajib. Shaum memiliki makna al-imsak (menahan), yaitu menahan dari sesuatu yang dapat membatalkan shaum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Menahan tidak minum, makan, jima’ (berhubungan suami istri).

ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ ungkapan ini menunjukkan sejarah shaum yang sangat Panjang dari masa ke masa yang dilakukan oleh ahl kitab menurut Ibnu Abbas dan Nashara menurut As-Suddi dan As Sya’bi. Bahkan dalam permulaan Islam Dr. Muhammad Hasan Hitoe menyebutkan shaum dilakukan sebanyak tiga kali dalam setiap bulannya dan shaum pada hari as-Syura’.

Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُÙˆْÙ†َۙ kalimat ini menjadi tujuan dari dilaksanakannya shaum, bahwa shaum adalah salah satu dari pekerjaan takwa. Takwa memiliki arti hati-hati, waspada, takut yang menjadikan dasar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, mengharap ampunan, meninggalkan maksiat, dan takut terhadap siksa Allah.

Relasi orang yang melaksanakan shaum dengan takwa adalah saat mengerjakan ketaatan selalu hati-hati agar tidak terkontaminasi dengan tujuan selain Allah, begitupun saat menahan diri dari maksiat orientasinya hanya karena Allah baik dalam bentuk ibadah yang disyariatkan maupun dalam hubungan pergaulan sosial yang lebih luas.

Wallahu A’lam

Pelajar Indonesia
Pelajar Indonesia
Pelajar Indonesia

Sponsored by

Type and hit Enter to search

Close